makanansehat.co.id - Biasanya saat kita dalam melakukan pengolahan data akan membutuhkan sebuah tools yang dapat menampilkan data yang kita minta. Salah satu tools tersebut ialah MySQL (Structured Query Language). Sudah tahukah anda mengenai mySQL, jika belum yuk simak artikel berikut ini.
Jika dilihat dari kepanjangannya SQL (Structured Query Language) dapat diartikan sebagai suatu bahasa pemograman khusus pada sistem manajemen di database yang menggunakan instruksi-instruksi khusus dalam memanipulasikan data guna menjalankan perintah-perintahnya. Dalam hal ini, Query memegang peranan penting sebagai instruksi-intruksi yang berguna dalam pengelolaan database.
Sejarah MySQL
Pada tahun 1979 merupakan awal pertama kali MySQL diciptakan, oleh Michael Monthy Widenius, seorang programmer komputer asal Swedia. Monty mengembangkan sebuah sistem database sederhana yang dinamakan UNIREG yang menggunakan koneksi low-level ISAM database engine dengan indexing. Ketika saat itu juga Monty bekerja pada perusahaan bernama TcX di Swedia.
Selanjutnya, pada tahun 1994 TcX pada tahun mulai mengembangkan aplikasi berbasis web, dan berencana menggunakan UNIREG sebagai sistem database. Namun sayangnya, UNIREG dianggagap tidak cocok untuk database yang dinamis seperti web. Hingga akhirnya TcX mencoba memperbaiki sistem database miliknya salah satunya ialah mSQL (miniSQL) . Namun mSQL versi 1 ini juga memiliki kekurangan, yaitu tidak mendukung indexing, sehingga performanya tidak terlalu bagus.
Dengan tujuan memperbaiki performa mSQL, Monty mencoba menghubungi David Hughes (programmer yang mengembangkan mSQL) untuk menanyakan apakah ia tertarik mengembangkan sebuah konektor di mSQL yang dapat dihubungkan dengan UNIREG ISAM sehingga mendukung indexing. Namun saat itu Hughes menolak, dengan alasan sedang mengembangkan teknologi indexing yang independen untuk mSQL versi 2.
Dikarenakan penolakan tersebut, David Hughes, TcX (dan juga Monty) akhirnya memutuskan untuk merancang dan mengembangkan sendiri konsep sistem database baru. Sistem ini merupakan gabungan dari UNIREG dan mSQL (yang source codenya dapat bebas digunakan).
Sehingga pada May 1995, sebuah RDBMS baru, yang dinamakan MySQL dirilis. David Axmark dari Detron HB, rekanan TcX mengusulkan agar MySQL di ‘jual’ dengan model bisnis baru. Ia mengusulkan agar MySQL dikembangkan dan dirilis dengan gratis. Pendapatan perusahaan selanjutnya di dapat dari menjual jasa “support” untuk perusahaan yang ingin mengimplementasikan MySQL. Konsep bisnis ini sekarang dikenal dengan istilah Open Source.
Setelah mengembangkan MySQL, pada tahun 1995 maka MySQL resmi dirilis. Bahkan hingga kini MySQL dibawah naungan Oracle perusahaan yaitu kerjasama antara pengembang UNIREG (Michael Monty Widenius), mSQL (David Hughes), dan TcX.
Baca juga: Keuntungan Menggunakan VPS, Cek Berikut ini!
Kelebihan MySQL
Dapat diintegrasikan dengan beberapa bahasa Pemrograman seperti .Net, Java, Python, PHP, Perl yang merupakan bahasa pemrograman yang paling dominan di kalangan programmer.
Mendukung ODBC untuk sistem operasi Windows sehingga bisa digunakan aplikasi yang berjalan diwindows.
Bisa dijalankan pada spesifikasi hardware yang rendah karena lebih hemat resource memory (dibandingkan database lain) sehingga mudah digunakan untuk bahan pembelajaran.
MySQL dapat mendeteksi pesan kesalahan pada klien dengan menggunakan lebih dari 20 bahasa meskipun bahasa indonesia belum termasuk didalamnya. MySQL dapat diintegrasikan dengan Hosting.
Kekurangan MySQL
Banyak mengklaim kurang support terhadap pemrograman Visual/Desktop, sehingga sedikit yang menggunakan untuk aplikasi visual. Karena berlisensi GPL sehingga sulit mendapatkan update untuk problem yang urgent, sehingga perusahaan skala menengah keatas lebih memilih RDBMS berlisensi dan disupport seperti Oracle dan MS SQL Server.
Sangat diragukan dalam menangani data skala besar, karena ada beberapa opini yang pro dan kontra terhadap kemampuan MySQL terhadap pengolahan data yang besar.
Baca juga: Begini Cara Menghapus Halaman Kosong di Word