makanansehat.co.id - Sembelit, atau konstipasi, adalah kondisi di mana seseorang mengalami kesulitan dalam buang air besar atau frekuensi buang air besar yang berkurang dari biasanya. Berikut adalah beberapa penyebab umum sembelit:
- Kurangnya serat dalam diet: Diet yang rendah serat dapat menyebabkan tinja menjadi keras dan sulit dikeluarkan. Kekurangan serat dalam makanan dapat menghambat pergerakan tinja melalui usus.
- Kurangnya asupan cairan: Dehidrasi atau kurang minum cairan yang cukup dapat membuat tinja menjadi keras dan sulit untuk dikeluarkan. Cairan yang cukup membantu menjaga kelembapan tinja dan memfasilitasi gerakan usus.
- Kurangnya aktivitas fisik: Kurangnya aktivitas fisik dan gaya hidup yang kurang aktif dapat mengganggu pergerakan usus. Aktivitas fisik seperti olahraga atau berjalan dapat merangsang kontraksi otot usus, membantu memperlancar buang air besar.
- Perubahan pola makan: Perubahan drastis dalam pola makan, seperti perubahan diet, peningkatan konsumsi makanan olahan atau makanan yang rendah serat, dapat menyebabkan sembelit.
- Obat-obatan tertentu: Beberapa obat, seperti obat penghilang rasa nyeri opioid, antidepresan, antasida yang mengandung kalsium atau aluminium, serta obat penurun tekanan darah tertentu, dapat menyebabkan sembelit sebagai efek sampingnya.
- Gangguan medis: Beberapa kondisi medis seperti sindrom iritasi usus besar (IBS), diabetes, hipotiroidisme, penyakit Crohn, dan gangguan neurologis tertentu dapat menyebabkan sembelit.
- Penundaan untuk buang air besar: Menahan keinginan untuk buang air besar secara teratur dapat mengganggu pola buang air besar dan menyebabkan sembelit.
- Kelelahan atau stres: Stres atau kelelahan kronis dapat mempengaruhi pergerakan usus dan menyebabkan sembelit.
Sembelit adalah masalah umum yang dapat mempengaruhi kualitas hidup seseorang. Untuk membantu meredakan sembelit, obat pencahar dapat menjadi pilihan yang efektif. Dalam artikel ini, kami akan memberikan rekomendasi mengenai delapan obat pencahar yang terbukti ampuh dalam mengatasi masalah sembelit. Namun, sebelum mengonsumsi obat-obatan ini, penting untuk berkonsultasi dengan dokter atau apoteker untuk mendapatkan nasihat yang sesuai dengan kondisi Anda.
Baca juga: Mengenal 8 Jenis Obat yang Berpotensi Merusak Kesehatan Hati
- Laksatif Serat: Obat pencahar yang mengandung serat dapat membantu melunakkan tinja dan meningkatkan gerakan usus. Contoh laksatif serat yang umum digunakan adalah psyllium, metilselulosa, dan inulin. Mereka bekerja dengan menambahkan volume pada tinja, membuatnya lebih mudah dikeluarkan.
- Laksatif Osmotik: Laksatif osmotik seperti laktulosa dan polietilen glikol (PEG) membantu menahan air di dalam usus, yang memperlunak tinja dan memicu gerakan usus. Obat-obatan ini sangat efektif dalam mengatasi sembelit yang lebih parah atau kronis.
- Laksatif Stimulan: Laksatif stimulan seperti bisakodil dan senna merangsang gerakan usus dengan mengaktifkan otot-otot di sekitar usus. Obat-obatan ini biasanya digunakan dalam kasus sembelit yang resisten terhadap laksatif lain atau ketika penanganan pertama tidak berhasil.
- Supositoria Glycerin: Supositoria gliserin adalah bentuk obat pencahar yang dimasukkan ke dalam anus. Mereka membantu merangsang gerakan usus dan melunakkan tinja. Supositoria gliserin biasanya digunakan untuk meredakan sembelit pada anak-anak.
- Minyak Mineral: Minyak mineral merupakan obat pencahar yang bekerja dengan melumasi tinja dan usus, sehingga mempermudah pergerakan usus. Namun, penggunaan minyak mineral harus dilakukan dengan hati-hati dan dalam jangka pendek, karena penggunaan jangka panjang dapat mengganggu penyerapan nutrisi.
- Laksatif Salin: Laksatif salin seperti magnesium hidroksida dan magnesium sulfat bekerja dengan menarik air ke dalam usus, yang memperlunak tinja dan merangsang gerakan usus. Obat-obatan ini digunakan dengan hati-hati dan dalam dosis yang tepat.
- Laksatif Bulk-forming: Laksatif bulk-forming seperti metilselulosa dan polikarbofil adalah jenis obat pencahar yang menyerupai serat makanan alami. Mereka bekerja dengan menambahkan volume pada tinja, membuatnya lebih lunak dan memicu gerakan usus.
- Laksatif Emolien: Laksatif emolien seperti minyak mineral dan dekstrosa membantu melumasi tinja dan usus, sehingga memudahkan tinja keluar. Obat-obatan ini cocok untuk kasus sembelit ringan hingga sedang.
Baca juga: 8 Obat Herbal Demam Berdarah yang Ampuh untuk Meredakan Gejala
Mengatasi masalah sembelit dapat menjadi lebih mudah dengan bantuan obat pencahar yang tepat. Namun, penting untuk menggunakan obat-obatan ini dengan bijaksana dan sesuai petunjuk dokter atau apoteker. Selain itu, perubahan gaya hidup sehat seperti mengonsumsi makanan tinggi serat, minum cukup air, dan berolahraga secara teratur juga dapat membantu mencegah sembelit. Jika sembelit terus berlanjut atau semakin parah, segera konsultasikan dengan profesional medis untuk evaluasi dan penanganan yang tepat.
Baca juga: 8 Obat yang Efektif untuk Meringankan Gejala Maag Kronis