makanansehat.co.id - Perkembangan kedelai di Indonesia mengalami fluktuasi dari tahun ke tahun, namun mengalami peningkatan rata-rata sebesar 2,63% setiap tahunnya. Namun lahan yang digunakan untuk budidaya kedelai di Indonesia mengalami penurunan dari tahun ke tahun, dari 1.468.316 hektar pada tahun 2015 menjadi 614.095 hektar pada tahun 2019. Hal ini disebabkan adanya persaingan lahan dengan komoditas strategis lainnya dan tren konversi lahan yang semakin meningkat. Akibatnya, produksi kedelai di Indonesia diproyeksikan turun 3,05% menjadi 594,6 ribu ton pada tahun 2022, dan diperkirakan akan terus menurun hingga tahun 2024.
Baca juga: Perkembangan Produksi Kedelai Lokal
Meskipun terjadi penurunan produksi kedelai, kedelai tetap menjadi sumber protein nabati dan minyak nabati yang penting di dunia, tidak terkecuali Indonesia. Kedelai sebagian besar diimpor dari Amerika Serikat, dan faktor yang mempengaruhi impor kedelai di Indonesia antara lain pendapatan per kapita dan nilai tukar. Rendahnya produksi kedelai di Indonesia menyebabkan tingginya ketergantungan terhadap impor sehingga menyebabkan negara tidak mencapai target produksi. Untuk mengatasi masalah ini, pemerintah telah melakukan upaya untuk meningkatkan produksi kedelai lokal, seperti dengan memberikan insentif kepada petani dan menggalakkan penggunaan varietas kedelai unggul. Beberapa faktor-faktor yang dapat memengaruhi harga kedelai di Indonesia.
1. Permintaan dan Penawaran, Harga kedelai di Indonesia dipengaruhi oleh permintaan dan penawaran dalam negeri serta di pasar internasional. Kedelai adalah bahan baku penting dalam industri pangan dan pakan ternak, sehingga fluktuasi dalam permintaan dan penawaran bisa memengaruhi harga.
2. Produksi Domestik, Produksi kedelai dalam negeri juga memengaruhi harga. Jika produksi meningkat, harga cenderung stabil atau turun. Sebaliknya, jika produksi menurun, harga bisa naik.
3. Impor, Indonesia sering mengimpor kedelai untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri. Kebijakan impor dan nilai tukar mata uang dapat memengaruhi harga kedelai impor dan, akibatnya, harga kedelai di pasar dalam negeri.
Baca juga: Bagaimana Perkembangan Kedelai di Indonesia?
4. Faktor Cuaca, Cuaca yang buruk, seperti kekeringan atau banjir, dapat mengganggu produksi kedelai dan berpotensi memengaruhi harga.
5. Kebijakan Pemerintah, Kebijakan pemerintah, seperti subsidi atau pengaturan harga, juga dapat memengaruhi harga kedelai.
6. Perubahan Harga Minyak Sawit, Kedelai sering digunakan dalam industri minyak sawit, sehingga perubahan harga minyak sawit juga dapat memengaruhi harga kedelai.
Baca juga: Apakah Bisnis Kedelai Menguntungkan?
Untuk informasi harga kedelai yang lebih aktual, saya sarankan Anda memeriksa sumber berita ekonomi terkini atau menghubungi lembaga yang bergerak di bidang pertanian dan perdagangan komoditas di Indonesia.