makanansehat.co.id - Standar Akuntansi Keuangan (SAK) adalah seperangkat pedoman dan prinsip yang digunakan oleh entitas bisnis dan organisasi lainnya untuk menyusun laporan keuangan yang akurat, konsisten, dan relevan. Tujuannya adalah untuk memberikan informasi keuangan yang berguna kepada pemangku kepentingan seperti pemegang saham, kreditur, manajemen, dan pihak terkait lainnya.
Di banyak negara, standar akuntansi keuangan diatur dan dikeluarkan oleh badan regulator atau lembaga yang berwenang dalam bidang akuntansi. Beberapa contoh badan pengatur akuntansi terkemuka di dunia termasuk Financial Accounting Standards Board (FASB) di Amerika Serikat, International Financial Reporting Standards Foundation (IFRS Foundation), dan International Accounting Standards Board (IASB) yang mengeluarkan Standar Pelaporan Keuangan Internasional (IFRS).
Standar Akuntansi Keuangan (SAK) adalah pedoman yang digunakan oleh entitas bisnis untuk menyusun laporan keuangan mereka. Berikut adalah beberapa prinsip dasar yang sering diatur dalam SAK:
1. Prinsip Entitas Ekonomi (Economy Entity Principle)
Prinsip ini menganggap bahwa perusahaan merupakan sebuah kesatuan ekonomi yang berdiri sendiri dan terpisah dengan entitas ekonomi lain bahkan dengan pribadi pemilik. Jadi, entitas ekonomi adalah informasi yang berasal dari perusahaan. Entitas ekonomi ini berguna untuk mendapatkan data penghasilan yang ada di perusahaan tersebut agar dapat diketahui dengan baik.
2. Prinsip Pengakuan Pendapatan (Revenue Recognition Principle)
Prinsip ini menentukan kapan pendapatan harus diakui dalam laporan keuangan. Umumnya, pendapatan diakui ketika barang atau jasa telah diserahkan kepada pelanggan dan nilai pendapatan dapat diukur dengan andal.
3. Prinsip Biaya Historis (Historical Cost Principle)
Prinsip ini menyatakan bahwa aset dan liabilitas harus diukur pada biaya historis, yaitu biaya yang telah dikeluarkan untuk memperoleh atau menghasilkan aset tersebut.
4. Prinsip Kesinambungan Usaha (Going Concern Principle)
Prinsip ini mengasumsikan bahwa entitas akan terus beroperasi dalam waktu yang dapat diprediksi, sehingga laporan keuangan disusun dengan asumsi bahwa entitas akan terus beroperasi dalam waktu dekat.
5. Prinsip Mempertemukan (Matching Principle)
Dalam prinsip ini harus ada perbandingan dari pendapatan tersebut dengan biaya pengeluarannya. Prinsip mempertemukan wajib diterapkan di perusahaan karena bisa diketahui laba atau ruginya.
Baca Juga: Alasan Akuntansi Penting Bagi Bisnis Pemula
6. Prinsip Matrealitas (Materiality Principle)
Prinsip ini menyatakan bahwa informasi yang tidak material, yaitu informasi yang tidak berpengaruh signifikan terhadap keputusan ekonomi pengguna laporan keuangan, dapat diabaikan dalam laporan keuangan.
7. Prinsip Periode Akuntansi
Prinsip dasar periode akuntansi atau kurun waktu adalah penilaian dna pelaporan keuangan yang dibatasi oleh periode waktu tertentu.
8. Prinsip Konsistensi (Consistency Principle)
Prinsip ini mengharuskan entitas untuk menyajikan laporan keuangan mereka secara konsisten dari tahun ke tahun, sehingga memudahkan pembandingan.
9. Prinsip Satuan Moneter
Prinsip satuan moneter adalah salah satu prinsip dasar akuntansi yang mewajibkan semua keuangan harus memakai satuan moneter atau mata uang tertentu. Hal ini penting agar formatnya menjadi sama semua sehingga perhitungannya menjadi mudah.
10. Prinsip Pengungkapan Penuh (Full Disclosure Principle)
Prinsip ini mengharuskan entitas untuk membuat laporan keuangan. Hal ini menjadi penting karena pencatatan tersebut akan membantu oran untuk menganalisis perkembangan keuangan sampai dengan transparasi yang jelas.
Dengan demikian, penyajian informasi tersebut akan lebih dinilai dengan objektif sepenuhnya. Jika mengacu pada prinsip ini, informasi keuangan yang diberikan harus detail dan terperinci sehingga akuntan bisa mengambil kebijakan dari laporan yang ada.
Prinsip-prinsip ini membantu memastikan bahwa laporan keuangan disusun dengan standar yang konsisten dan dapat dipercaya, sehingga memudahkan pengguna laporan keuangan untuk membuat keputusan ekonomi yang informasional. Namun, perlu diingat bahwa prinsip-prinsip ini dapat bervariasi sesuai dengan jenis entitas dan SAK yang berlaku di negara tertentu.
Baca Juga: Aplikasi Akuntansi : MYOB